Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Ilustrasi: Maria Worobyova
Aku menemukan mata air di kesunyian yang meluap
Mengalir dari hulu lalu ke hilir hari ini yang tidak kuharap
Aku mencuci merah mataku dari keruh mata airku
Yang tak pernah kering dikuras hari kemarauku
Kesepian yang ramai adalah arus sungai yang deras
Dari mataku yang terus menerus diperas
Di kening kau kukenang dan mata air mengalir
Mengikuti lekuk waktu membawa cinta yang sumir
2022
Rindu adalah jawaban dari segala tanya
betapa mulia ia menjaga kita supaya tetap saling cinta
Sebab rindu yang risau bagai kerikil di matamu
sudahkah malam ini diam-diam kau mengecup namaku?
Sebelum kantuk seperti pencuri yang mengintaimu
dari keningku—dari malam-malamku
yang kemarau itu
Perempuanku yang manis haruskah ciumanku mengarungi hari demi hari
untuk sampai di keningmu—pulang ke pangkuan bibirmu
yang kering dan layu itu?
2022
Beriring-iring truk membawa serdadu
“Sekali merdeka tetap merdeka!”
Berkumandang mengepung desa
sahut-menyahut seperti ayam jantan
yang berkokok di pagi yang perih
sebagai tanda kemerdekaan hari telah diraih
Seorang gadis delapan belas tahun
berdandan dalam kamar menunggu sang pahlawan
pagi diserap siang dan sore menyerah pada malam
gincu di bibir sudah kering sisa bedak tinggal di kening
saat mendengar kabar bagai petir menyambar dada berdenyar:
“Adinda, sekiranya dikau mesti bersabar,” kata seorang serdadu
membawa pesan untuk istri sahabatnya yang gugur ditembus pelor.
2022
Aku mencintaimu itu sebabnya aku ada
2022
Kau tak akan menemukan cinta yang belum pernah diucapkan oleh siapa pun
penyair telah mati saat menulis sajak cinta pada huruf pertama
sejak sajak cinta telah menjadi doa panjang yang tak pernah habis diucapkan
kata-kata menjelma bunga melati yang aku sisipkan di telingamu
aku mencintaimu sebelum kuringkus bibirmu di separuh malammu
yang tak pernah penuh memilikku.
2022
Penyair telah mati saat menulis sajak cinta pada huruf pertama.
Aku adalah buih bagi biru lautmu
Seperti rumput yang mencium mata kakimu
Seumpama pengemis termangu di berandamu
Kini aku abu bagi nyala api cintamu
2022
Cinta yang optimistis
1+1=2
Cinta yang oportunis
1+1=3
Cinta yang eksistensialis
1+1=1
Cinta yang pesimis
1+1=0
Cinta yang idealis
1+1=?
2022
Sebelum dikau menjadi badai aku telah menjadi puing
serupa jejak-jejak hujanmu yang meninggalkan kesunyian
seperti saja-sajakku yang menggigil kesepian di rak buku yang sudah berdebu
di halaman tubuhmu aku adalah tamu yang termangu
2022
Hanya pada kesunyian cinta akan berterus terang
Perihal mata yang ingin bertemu atau keningmu
Yang menghitung hari menunggu kecupan dariku
Bilakah bibirku dapat merengkuh merah bibirmu
Akankah ciumanmu juga akan tiba di sepasang Mataku?
Bilakah jemariku menjelma sisir bagi rambutmu
Mungkinkah lenganmu akan melingkar di tubuhku?
Bilakah aku berteduh pada hangat tubuhmu
Akankah kau izinkan aku bermimpi di sisimu?
Dan jikalau kulepas kancing-kancing bajumu
Apakah kau akan berkata: “Ini aku istrimu?
Ini tubuhku punyamu suamiku.”
Dan kita saksikan malam begitu hening
Dan kita rasakan malam membawa dingin
Sungguh jangan sudahi pelukan malam ini
Sampai pagi benar-benar membuka mata
Memergoki embun menetes dari tubuh kata
Bagai keringat melekat di tubuh kita.
2019
Kau adalah pisau sekaligus tisu bagi luka dan air mataku
2022
Aku merasakan takut yang teramat sangat
sebab cintaku padamu sungguh begitu sengit
Aku merasakan debar jantung dadaku begitu cepat
saat tak menemukanmu pada hariku yang pucat
Setiap malam aku melihat bayangmu mengecap sepiku
yang mempertegas bahwa aku masih membutuhkanmu
Pada merah cinta di mataku yang masih menyala
berdesir angan membawa gincu merah bibirmu yang membara
Padahal aku laksana arang yang padam tanpa percik apimu
seumpama malam yang menggigil karena gemercik hujanmu
Juwitaku masih ingatkah kemarin kita baru saja mengerami malam
menunda tibanya pagi bagi cinta yang tak kunjung padam
Dan pada puisi ini aku masih membabi buta mencintaimu
karena nama manismu tak pernah tergelincir dari bibirku
pada malamku yang tidak terbiasa mengasingkan tubuhmu
2019
Satu yang kuingini
Ialah membimbingmu kelak
Satu yang kutakuti
Ialah takdir berkata tidak
Andai segala perihal yang kuminta
Ialah doa yang segera menjadi nyata
Sebab dalam munajatku yang panjang
Nama manismu tak henti kurapal
Berulang-ulang
Kekasihku aku ingin menjadi lelaki
Yang melihatmu paling pagi
Lebih pagi dari nyala mata lampu
Di atas ranjang tidurmu
Sebelum memergokiku
Sedang menaruh bibir di keningmu:
Mengerami tubuhmu
2019
Baca juga: Sajak-sajak Dody Kristianto
Baca juga: Sajak-sajak Putri Sekar Ningrum
Baca juga: Sajak Kofe, Warung Puisi Pascakontemporer Indonesia
Ade Mulyono, menekuni dunia tulis-menulis, baik puisi, esai, cerpen, maupun novel. Pemuda kelahiran Tegal, Jawa Tengah. Menamatkan pendidikan S1 Bahasa dan Sastra Universitas Pamulang. Buku novel terbarunya Namaku Bunga (Lakara Publishing, Depok, 2022). Kini, bekerja dan berkegiatan di Jakarta. (SK-1)
Temukan kata kata estetik penuh makna! Koleksi ungkapan indah, puitis, dan inspiratif untuk jiwa yang mendalam.
Bangun cerita inspiratif! Pelajari struktur narasi yang menggugah, raih hati pembaca, dan sebarkan pesan bermakna melalui alur cerita yang kuat.
Gadis Kretek: Novel Indonesia memikat! Selami kisah cinta, ambisi, dan warisan kretek yang kaya. Baca ulasan lengkapnya sekarang!
Temukan puisi pendek sekolah penuh cinta pendidikan. Ungkapkan rasa, kenangan, dan semangat belajar melalui kata-kata indah.
Alam bercerita! Temukan kisah inspiratif tentang lingkungan, pelajari harmoni alam, dan temukan kekuatan perubahan di sekitarmu.
Temukan novel terbaru 2024! Rekomendasi bacaan menarik dengan cerita unik, karakter kuat, dan petualangan tak terlupakan. Jangan lewatkan!
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved